Jumat, 21 Januari 2011

Desain Interior Toko Kelontong

Sumber: www.AnneAhira.com

Bersaing dengan toko kelontong modern seperti Indomaret, Alfamart, dan sebagainya, memang tidak mudah. Namun, masih mungkin dilakukan dengan teknik yang mungkin agak meniru tetapi lebih kreatif, khususnya dalam hal desain interior toko yang diinginkan. Penerangan yang cukup dan warna cerah adalah di antara hal-hal yang harus diperhatikan oleh para pengelola mini market atau toko kelontong tradisional.


Toko Kelontong Modern Lebih Unggul


Mengapa toko kelontong modern lebih dipilih oleh para konsumen? Pertama, toko tersebut terkesan rapi, terang, bersih, dan nyaman. Kedua, harga yang pas bisa membuat konsumen hafal dan dapat memperkirakan uang tunai yang harus dibawanya. Ketiga, pelayanan yang cepat, cekatan, dan ramah dari para pelayan yang berpakaian bersih dan seragam.


Toko kelontong tradisional biasanya terkesan sumpek, padat, tidak tertata rapi yang menyebabkan calon pembeli tidak bisa dengan leluasa memilih barang yang diinginkannya. Pelayannya pun biasanya hanya berpakaian seadanya dan tidak jarang menunjukkan wajah yang tidak mengenakan, misalnya cemberut. Apalagi, bila belanja saat toko sedang ramai.


Desain Sederhana Rapi dan Bersih


Kerapian dan kebersihan adalah hal-hal yang harus sangat diperhatikan. Apalagi, bila barang dagangan berupa ikan asin, telur asin, sayuran, dan beberapa bahan bumbu dapur. Bau yang khas dari bahan dagangan tersebut harusnya tidak mengganggu konsumen yang akan berbelanja di toko. Letakkan bahan-bahan tersebut dalam wadah plastik yang bersih dan terkesan tidak asal jadi.


Catlah dinding toko dengan warna yang menyiratkan kebersihan, semangat, dan inovasi. Misalnya, kuning, hijau, merah, oranye. Susunlah barang dagangan sesuai kebutuhan yang paling sering digunakan. Contohnya, letakkan telur, susu, ice cream, roti, dan bahan lain yang berbahan dasar susu, di bagian depan dekat pintu masuk. Letakkan barang-barang tersebut dalam lemari pendingin yang terlihat bersih.


Rak-rak tempat barang ditata sedemikian rupa sesuai dengan jenis barang. Tempatkan barang sesuai warna bungkusnya. Tanpa disadari, seringkali pembeli lebih memilih makanan atau barang dengan bungkus yang lebih cerah, semisal merah. Hal ini mungkin karena warna merah lebih menarik perhatian.


Letakkan tempat membayar (kasir) di bagian depan kanan sehingga para pembeli, mau tidak mau, harus melewati beberapa barangJangan lupa menata tempat kasir sedemikian rupa sehingga ada beberapa barang yang mungkin akan dibeli konsumen yang tidak perlu berpikir panjang untuk memenuhi keinginan sesaatnya. Misalnya, sediakan beraneka jenis coklat, permen karet, baterai, alat cukur, dan lain-lain, di dekat meja kasir.


Jarak antarrak minimal 70cm. Hal ini bertujuan agar konsumen masih merasa lega ketika memilih barang yang akan dibeli. Tumpukan barang jangan terlalu banyak hingga sering jatuh saat calon pembeli memilah barang yang akan dibelinya. Seringlah memeriksa apakah barang yang ada di rak sesuai name tag yang ditempel di rak, termasuk harganya. Tidak jarang, konsumen merasa kecewa karena harga yang tertera di rak tidak sama dengan harga yang ada di komputer. Jadi, kejelian dan ketelian ini sangat penting.

Tidak ada komentar:

Nyanyian Jemaat GPM No. 36. "Saat Ini"