Minggu, 10 Mei 2009

TRUST HIM MORE



Verse 1
‘Tis so sweet to trust in Jesus
Just to take Him at His Word
Just to rest upon His promise
Just to know “Thus saith the Lord!”

Refrain
Jesus, Jesus How I trust Thee
How I proved Him o’er and o’er
Jesus, Jesus precious Jesus
O for grace to trust Him more

Verse 2
O how sweet to trust in Jesus
Just to trust His cleansing blood
Just in simple faith to plunge me
‘neath the healing, cleansing flood

Verse 3
Yes, ’tis sweet to trust in Jesus
Just from self and sin to cease
Just from Jesus simply taking
Life and rest, and joy and peace

Verse 4
I’m so glad I learned to trust Him
Precious Jesus, Savior, Friend
And I know that Thou art with me
Wilt be with me to the end.




Rabu, 06 Mei 2009

Doaku untukmu Saudara n Sahabatku Fresly Edgar Hiariej

Saya selalu ingat lagu yang paling disenangi Fresly, "MAMA PUNG HARI JADI"

Saki lawang e
Sio Mama jang susah talalu
Meski papa su seng ada
Jang tongka dagu lia betae
Mama hati jantong
Ada beta par lia-lia mama sio
Angka kaki kabaya par cuci aer mata
Jang susah lai eee

Mama beta inga
Mama punya hari jadi eee
Mama jangan susah
Sombayang par Tete Manise
Anam Puluh tahun lalu sudah
Tuhan su jaga mama sampe tua
Tete Manis eee, jaga beta deng mama juaeee


Ternyata sekarang Tete Manis (Tuhan Yesus) sudah menjaga Fresly dan mamanya.. Mamanya memang sudah meninggal beberapa tahun lalu.

Fresly adalah teman, saudara, sahabat, yang soal kelucuannya luar biasa. Pernah dia diganggu bencong pada saat kami kebagian proyek mengecat marka jalan di depan Amplas. Eh, malah bencong yang balik digangguin, akhirnya dikurung ama bencong di Salon OTTA, Waihaong, tapi bisa melarikan diri dengan selamat tanpa kurang kehormatannya... heheheheheeee....
Awalnya Fresly tidak tahu merokok dan minum-minuman keras. Dia baru mulai merokok dan menenggak minuman keras pada saat kami diskors karena masalah ujian semester. Pertama merokok, dia menghisap rokok surya 16. 1 (satu) batang belum habis, Fresly sudah mabuk tembakau. Naik sepeda BMX, jatuh kiri kanan karena pusing.
Pertama belajar mengendarai motor di Kota Kupang. Waktu itu dia menemani teman kami Eli yang pindah ke sana untuk beberapa lama. Pertama kali itu pula dia mengalami kecelakaan yang mengakibatkan tulang keringnya seperti huruf V.
Kami merasa sehidup semati, terutama pada saat konflik di Ambon. Tempat tinggal kami adalah di Talake Muka, sebelum UKIM, berbatasan dengan pagar dok Wayame. Kenangan hampir setahun terus bersama tiap saat, jam, menit, detik, dengan resiko yang tidak main-main, apalagi ketika Talake dan UKIM terus menerus digempur.
Kami berpisah tempat tinggal ketika Talake Muka dan UKIM akhirnya terbakar pada bulan Juni 2000, tapi masih bertemu setiap hari karena tempat tinggal kami berdekatan saja.
Banyak cerita tentang Fresly, harus diingat-ingat dan ditulis lagi...
Bongso, katong seng pernah lupa ale deng samua kelebihan n kekurangan ale.... Tete Manis su sama-sama deng ale tu. Satu saat pasti katong bakudapa...






Telah Pergi Sahabat dan Saudara (Rinduku dari jauh menyertaimu)

Kuingat, pertama kali kami berkenalan hampir 13 tahun silam. Tahun 1996 ketika kami mendengar nama kelulusan ujian masuk perguruan tinggi pada Fakultas Teologi Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM). Masih kekampung-kampungan dan mencari teman dari tempat asal. Yang berasal dari Saparua bergerombol dengan yang dari Saparua, yang dari Masohi begitu juga, yang dari Papua pun demikian.
Waktu berjalan seiring dengan masa orientasi dan perkenalan kampus. Hampir memakan waktu 3 (tiga) bulan dengan suka duka tak terkira. Masih ada yang ingat ketika ayah dari salah seorang teman kami datang mengamuk di kampus gara-gara pipi anaknya bengkak, padahal itu karena sakit gigi dan bukan tamparan dari senior. Masih ada yang ingat ketika salah seorang teman meminum air bekas kumur-kumur hampir seratus orang dan menyangkanya susu di pagi hari. Masih ada yang ingat ini dan itu. Waktu itu kami bekerja mendekor pernikahan Bung Arry Risakotta yang juga sudah pergi mendahului kami. Juga ketika menyambut datangnya Menparpostel Jop Ave ke kampus kami. Ketua satuan tugas mahasiswa itu Bung Theis Molle (alm) yang juga baru meninggal kemarin karena lakalantas di Bali.
Kami mulai melebur dan terlihat mana kelebihan dan kekurangan masing-masing. Fresly (alm) punya kelebihan di dekor-mendekor, basket dan sepak bola. Jadi, ketika ada acara di mana saja, dialah tukang dekorasi kami.
Ini memang cerita tentang Fresly Hiariej, adik bongso dalam rumah tua kami, yang baru meninggal semalam karena kecelakaan lalu lintas di Kota Piru - Seram Bagian Barat.
Fresly orang yang lucu dan tak segan-segan melucu. Tapi kalau sudah marah, bisa bahaya. Dulu dia pernah pacaran dengan seorang teman kami. Gara-gara mau pdkt, tiap hari minggu sore, dia sudah apel di gereja Tantui duduk di atas patung kuda/malaikat itu, sambil menunggu orang-orang masuk gereja. Ketika tambatan hatinya itu datang, mereka pun masuk gereja bersama (baru tiba di khotbah, dia sudah keluar dan duduk lagi di patungnya itu). Waktu diputusin tuh nona, dia sangat kecewa, sedih, marah. Jam tangannya yang baru dibeli pun dilepaskan dan dibuang sejauh-jauhnya. Hahahaa... 2 (dua) jam kemudian dia mengajak kami mencari kembali jam tangan itu yang tidak ditemukan.
Kuliah dengan baik ternyata kami jalani hanya sampai semester 3. Karena kasus berat membocorkan soal ujian akhir semester kepada teman-teman kami yang pada waktu itu terkena peringatan DO karena IP tidak mencukupi, kami (Usleck, Uteng, Rocky, Herlin, Omy, Nita, Depol, Fresly, Dedi) harus diskors selama satu semester dan 2 teman kami (Agus dan Eli) selama 2 semester.
Gila banget... tapi itulah jalan hidup. Kami menerimanya karena salah.. kami akhirnya bertualang ke kampung-kampung kami masing-masing dengan catatan harus memberitahukan orang tua kami bersama-sama.
Seiring perjalanan waktu, kami kembali berkuliah dan dia memberikan nama angkatan kami GENINESIX (Gen = Generasi - Nine = Sembilan - Six = Enam) = Generasi Sembilan Enam (gila bo, generasi yang hancur talamburang tapi juga bisa menunjukkan eksistensinya..)
Nanti deh baru dilanjutkan... terlalu manis untuk dikenang semua itu, mau ngelap air mata dulu....





Nyanyian Jemaat GPM No. 36. "Saat Ini"