Selasa, 15 Agustus 2017

"Papa Lebe Jago Dari Dong Samua": Kisah tentang keunggulan kearifan lokal

Ilustrasi (Sumber: igottadowhat.com)
Cerita ini saya dengar dari salah seorang rekan, Bung Jacky Manuputty. Pesannya adalah jangan pernah meremehkan kearifan lokal.

Suatu waktu, seorang anak yang bekerja di kapal pesiar pulang ke kampungnya di Ambon. Sebagai orang yang sudah berkeliling dunia, tentu dia ingin menceritakan hal-hal di luar sana yang dapat membuat orang tuanya kagum dan bangga memiliki anak yang bisa menyaksikan hal-hal itu secara langsung. Dalam satu kesempatan, ia bersama ayahnya bercakap-cakap dalam dialek Melayu Ambon.

Anak: "Papa, dunia di luar sana tuh akang memang paling canggih."
Papa: "Hmmmmm .... (sambil menjahit atap)."
Anak: "Papa tahu, waktu beta di Amerika, dong cuma kasmasu tarigu dalam masin, masin goyang-goyang, kaget bagini roti samemer kaluar Papa ee. Canggih ka seng?"
Papa: "Hmmmmmm .... (sambil isap tabaku sek panjang-panjang)."
Anak: "Lebe canggih lai di Balanda Papa. Papa tahu keju ka seng, keju? Di Balanda sana, dong cuma sirang susu di dalam masin, masin goyang-goyang, seng lama bagini keju yang kaluar. Memang dong paleng canggih Papa."
Papa: "Hmmmmmmm ... (nada su mulai tinggi)."
Anak: "Tapi biar negara apa yang pung canggih lai, seng sama deng Japang, Papa ee. Di Japang, Papa, orang-orang lego besi-besi tua bakarat ka dalam masin, masin goyang-goyang, kaget bagini oto sedan kaluar Papa ee. Su talalu amat paleng sangat canggih, Papa."
Papa: (seng bisa tahang diri lai) "Heeeh, Anak eeee. Beta kira kata ose ni su pi bajalang koliling dunia ni lalu ose su pintar sadiki. Tapi akang tar tambah sakuku lai. Ose bilang di Amerika dong kasmasu tarigu dalam masin, masin bagoyang roti kaluar, di Balanda dong kasmasu susu dalam masin, masin bagoyang keju kaluar, di Japang dong kasmasu besi-besi tua dalam masin, masin bagoyang oto sedan kaluar, ose bilang su canggih. Itu yang namanya canggih? Canggih ose pung kes.
Di sini, beta cuma kasmasu daging sapanggal di ose pung mama, ose pung mama goyang-goyang, ose yang kaluar."

Selamat malam, selamat bergoyang-goyang. :) :)  


----------------------------------------------------------------------------------------------
versi Bahasa Indonesia

Anak: "Papa, ternyata dunia di luar itu sangat canggih."
Papa: "Hmmmmm .... (sambil menjahit atap dari daun enau)."
Anak: "Papa tahu tidak, waktu itu saya di Amerika, mereka hanya memasukkan terigu ke dalam mesin, mesinnya bergoyang-goyang, tiba-tiba roti sangat besar yang keluar. Canggih khan, Pa?"
Papa: "Hmmmmmm .... (sambil merokok tembakau)."
Anak: "Yang lebih canggih itu di Belanda, Pa. Papa tahu keju khan? Di Belanda, mereka cuma masukkan susu ke dalam mesin, mesinnya goyang-goyang, tidak lama berselang, keju yang kaluar. Memang, mereka sangat canggih, Pa."
Papa: "Hmmmmmmm ... (dengan nada sudah mulai meninggi)."
Anak: "Tapi, yang paling canggih itu Jepang, Pa. Di Jepang, mereka hanya melempar potongan-potongan besi tua berkarat ke dalam mesin, mesinnya goyang-goyang, tiba-tiba mobil sedan yang keluar, Pa. Sungguh terlalu amat paling sangat canggih, Pa."
Papa: (tidak mampu menahan diri lagi) "Heeeeeh, Anakku. Papa pikir kalau kau sudah keliling dunia, kamu bisa bertambah pintar. Ternyata tidak seujung kuku pun kepintaranmu bertambah. Kau bilang kalau di Amerika hanya masukkan terigu ke mesin, lalu mesinnya goyang-goyang, keluar roti? Di Belanda, susu disiram ke dalam mesin, mesinnya goyang-goyang, keluar keju? Yang paling kau herankan itu di Jepang, cuma masukkan besi tua ke mesin, mesinnya goyang-goyang, mobil sedan yang keluar? Katamu itu sudah canggih? Canggih dengkulmu.
Di sini, papamu ini cuma masukin daging sepenggal ke dalam mamamu, mamamu itu goyang-goyang, kau yang keluar."

Tidak ada komentar:

Nyanyian Jemaat GPM No. 36. "Saat Ini"