Kalau saja di depan kita ada TTS dengan pertanyaan seperti judul di atas, maka dengan segera terlintas di kepala kita adalah kata ANJING.
Ya, salah satu hewan yang paling banyak dipelihara oleh manusia adalah Anjing. Hewan ini juga menjadi favorit para penulis cerita film ketika hendak membuat film tentang hubungan manusia dengan hewan. Katakanlah cerita tentang Rin Tin Tin, 101 Dalmatians, Buddy, sampai yang terakhir adalah film tentang kesetiaan seekor Anjing yang bernama Hachiko.
Kalau dalam film-film yang lain, sang penulis cerita hendak menonjolkan anjing sebagai hewan yang pintar, maka pada film Hachiko, penulis mau menonjolkan sisi penting dari Anjing, yaitu kesetiaan.
Gambar di atas adalah Mr. B, satu-satunya Anjing yang kami miliki bersama di dalam Asrama Mahasiswa GPIB Elim Gondomanan di Yogyakarta. Terhadap siapa saja, yang sudah masuk melewati pintu gerbang asrama, dia akan senang. Kadang melompat, mencium kaki, menggosok-gosokkan tubuhnya ke kaki kita. Tetapi terhadap siapa saja yang berdiri di luar pintu gerbang asrama, Mr. B tak segan-segan menyalak dan memberikan peringatan "jangan berniat jahat di dalam kompleks ini".
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli sebagaimana yang termuat dalam "National Geographic", diyakini bahwa Anjing adalah hewan sahabat manusia yang paling tua. Ada beberapa hal yang membuat Anjing sangat dekat dengan manusia, yang utama adalah faktor biologis dan perilaku Anjing.
Masalahnya adalah Anjing juga menjadi media penyebar salah satu penyakit mematikan, yaitu rabies. Namun hal itu ternyata tidak menyurutkan kita untuk tetap mengatakan bahwa Anjing adalah hewan paling setia terhadap manusia.
Kalau Anjing saja bisa setia seperti itu, apalagi manusia? Wah, pertanyaan yang tidak relevan. Anjing tidak punya kehendak bebas. Anjing dilatih terus menerus untuk melakukan beberapa aktifitas yang sama dan sepanjang hari ia akan melakukan aktifitas itu. Manusia, walaupun dilatih, tetapi bisa memilih, apakah mau melakukan suatu aktifitas atau tidak. Kesetiaan seekor Anjing, patut menjadi pelajaran berharga. Tetapi kehendak bebas manusia adalah hal yang paling berharga dalam kehidupan. Hal yang penting di sana adalah internalisasi nilai-nilai bersama yang dapat menjadi dasar bagi pengambilan keputusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar